Sabtu, 02 Januari 2010

TEODOLITE : GARIS BIDIK TEGAK LURUS SUMBU II ( KESALAHAN INDEKS HORIZONTAL )

TEODOLITE : GARIS BIDIK TEGAK LURUS SUMBU II
( KESALAHAN INDEKS HORIZONTAL )
Hari / Tanggal : Sabtu, 2 Mei 2009
Lokasi : Halaman depan Laboratorium STPN


A. Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu mendeteksi garis bidik tidak tegak lurus sumbu II, mampu menghitung penyimpangannya, dan mampu mendemonstrasikan prosedur eliminasi kesalahan kolimasi horisontal ini.

B. Alat dan Perlengkapan
1. Teodolite
2. Statif
3. Unting-unting
4. Patok dan Paku payung
5. Payung
6. Alat tulis

C. Dasar Teori
1. Kesalahan garis bidik yang tegak lurus terhadap sumbu II disebut kesalahan kolimasi. Kesalahan ini termasuk dalam kategori keslahan sistematis; untuk menghilangkannya dapat dilakukan dengan pengaturan teodolite.
2. Kesalahan kolimasi dihitung dengan :
2β = 180˚- ( B – LB )
β = [ 180˚ - ( B – LB )] /2
β = kesalahan kolimasi
B dan LB : masing-masing adalah bacaan horisontal biasa dan luar biasa
D. Langkah Kegiatan
1. Siapkan alat ukur dan perlengkapanya. Catat nomor seri alat ukur teodolite yang digunakan.
2. Tentukan/ pilih satu titik dan dirikan alat ukur teodolite diatas titik tersebut.
3. Set up teodolit.
4. Tentukan 3 (missal A, B, dan C) titik di sembarang tempat yang akan dijadikan target pengamatan. Tandai titik-titik tersebut dengan tanda silang atau paku payung atau spidol. Titik A (referensi) dipilih titik yang paling kiri, titik C titik yang paling kanan.
5. Bidik target A (langkah 4) dalam posisi teropong BIASA (piringan vertikal di sebelah kiri pengamat), kemudian baca dan catat bacaan horizontalnya, serta catat bacaan vertikalnya (gunakan formulir).
6. Lakukan kegiatan langkah 5 diatas untuk titik B, dan C.
7. Putar teropong menjadi LUAR BIASA (piringan vertikal disebelah kanan pengamat).
8. Bidik target yang paling “kiri” (yang dibuat dilangkah 4) dalam posisi BIASA (piringan vertikal disebelah kiri pengamat), kemudian baca dan catat besarnya bacaan horisontal, serta bacaan vertikal.

1 komentar: