PENGUKURAN JARAK : LANGSUNG
Lokasi: halaman depan Laboratorium STPN
A. Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa mampu mengukur jarak langsung - dengan menerapkan prinsip-prinsip pengukuran menggunakan peralatan sederhana berupa pita ukur dan alai bantu lain, seperti jalon dan unting-unting, pada medan datar dan miring.
B. Alat dan Balian
1. Meteran
2. Jalon (3 buah)
3. Alat tulis
C. DasarTeori:
1. Jarak antara dua titik dipermukaan bumf dalam ukur tanah didefinisikan sebagai jarak dalarn bidan horisontal yang merupakan jarak terpendek antara dua titik tersebut.
2. Pengukuran jarak langsung dilakukan dengan dua tahap utama pekerjaan, (1) pelurusan arah antara dua titik yang akan diukur, dan (2) pelaksanaan pengukuran, itu sendiri
Jarak (D) = d1 + d2 + d3
3. Pelurusan arah antara dua titik dilakukan apabila jarak yang akan diukur dapat dilakukan dengan sekali membentangkan pita ukur(panjang pita ukur berkisar antara 20 – 50 meter), dan atau permukaan tanahnya tidak mendatar sedemikian rupa sehingga jarak tersebut dipenggal – penggal; setiap penggal dapat dilakukan pengukuran jarak dengan sekali bentangan pita ukur secara mendatar.
4. Pengukuran jarak dilakukan dengan menepatkan skala 0 pita ukur pada ujung awal dan menarik pita ukur secara kencang dan mendatar hingga ujung akhir jarak ( penggalan jarak), serta membacanya skala pada pita ukur pada ujung akhir jarak (penggalan jarak)
5. Ketelitian pengukuran jarak dihitung sebagai selisih pengukuran pergi dan pulang dibagi jarak rerata dari pengukuran pergi dan pulang.
D. Langkah Kegiatan
1. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan serta periksa kelengkapannya;
2.Pilih dua titik sembaran dengar ketentuan kira-kira jarak antara keduanya -1 100 meter, kemudian tandai titik-titik tersebut dengan patok atau paku payung
3. Dua orang masing – masing berdiri di kedua titik tersebut dengan jalon yang didirikan secara vertical diatas titik yang besangkutan
4. seorang dengan memegang jalon dengan posisi vertikal, berdiri diantara kedua titik diatas dan dengan diarahkan oleh pemegang rambu dikedua ujung (atau salah satu ujung), menempatkan jalon yang dibawa tersebut sedemikian sehingga ketiga jalon tampak dari ujung-ujung pengukuran sebagai satu jalon serta dalam posisi yang mempu diukur dengan satu bentangan pita ukur yang digunakan
5. Kegiatan pelurusan sebagaimana No 4 dilakukan terhadap bentangan-bentangan lainnya
6. Lakukan pengukuaran langsung dengan menggunakan pita ukur dalam posisi horizontal sebagaimana ditunjukkan pada skema pengukuran (baik dalam kondisi permukaan tanah yang datar maupun miring).
7. Lakukan kegiatan pengukuran jarak langsung diatas kondisi permukaan tanah yang bervariasi (datar, miring, dan antara dua gedung yang lebih dari satu bentangan pita ukur )!
Sabtu, 02 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar