Hari/Tanggal: Sabtu, 2 Mei 2009
Lokasi: halaman depan Laboratorium STPN
A. Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa mampu mengukur jarak optis secara akurat dan cepat menggunakan teodolit dan kelengkapannya, pada medan datar dan miring.
B. Alat dan Bahan :
1. Teodolit
2. Statif
3. Rambu
4. Patok dan Paku Payung
5. Payung
6. Alat Tulis
C. Dasar Teori
Jarak dan beda tinggi pengamatan tacimetri
Pengukuran tacimetri menghasilkan posisi detail X, Y dan Z secara optis. Data yang diperoleh dari pengukuran adalah bacaan benang rambu, bacaan vertical, bacaan horosontal, dan ketinggian alat; formulanya sebagai berikut,
Dm = 100 ( ba-bb) Cos h
D = Dm Cos h
D = 100 ( ba – bb ) Cos2 h
Karena, z + h = 900
D = 100 ( ba – bb ) Sin2 z
Dm : Jarak miring
D : jarak datar
h : helling
z : zenith
ba : Bacaan benang atas
bt : Bacaan benang tengah
bb : Bacaan benang bawah
Ti : tinggi instrument
D. Langkah Kegiatan
1. Persiapkan peralatanyang dibutuhkan serta periksa kelengkapannya;
2. Pilih dua titik sembarang di atas permukaaan tanah, tandai titik tersebut dengan paku payung;
3. Dirikan teodolit, set up.
4. Pilih satu target ( A ) sembarang berjarak kira-kira 30m dari teodolit berdiri, dan dirikan rambu ukur secara vertical pada tempat tersebut.
5. Bidik pada posisi BIASA rambu ukur tersebut baca ba, bt dan bb pada rambu; bacavertikal serta catat hasil bacaan tersebut pada formulir. Ubah teodolit pada posisi LUAR BIASA, bidik kembali target A, catat jug ba, bt, dan bb pada rambu, dan catat bacaan vertikalnya.
6. Lakukan langkah 4 dan 5 di atas untuk kedudukan rambu ukur pada 2 tempat ( target B, dan C ) yang berbeda;
7. Hitung jarak miring dan jarak datar dari satiun ke titik A, B dan C.
Sabtu, 02 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar